Manusia
dan Kebudayaan
v Unsur-Unsur Membangun Manusia
Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan
untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
a. Manusia terdiri dari 4
unsur yang saling terkait yaitu :
·
Jasad : badan kasar manusia
yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
·
Hayat: mengandung unsur hidup
yang ditandai gerak
·
Ruh: bimbingan tuhan yang
bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
·
Nafas :kesadaran tentang
diri sendiri
b. Manusia sebagai suatu
kepribadian memiliki 4 unsur, yaitu :
·
Id : merupakan struktur
kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak.
Merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional
·
Ego : bagian yang pertama
kali dibedakan dengan ID, disebut kepribadian eksekutif karena peranannya
dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti
orang lain
·
Super
Ego :
kepribadian yang muncul paling akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego terbentuk
dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan kesatuan standar moral yang
diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan luar
diri
v Hakekat Manusia
Menurut
bahasa, hakekat berarti kebeneran atau suatu yang sebenar-benarnya atau asal
segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakekat itu adalah inti dari segala
sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Tetapi terdapat dua sudut pandang yang dapat digunakan untuk
memahami apa hakekat manusia itu, yaitu dari pandangan umum dan pandangan agama
Islam.
Hakekat manusia menurut
pandangan umum mempunyai arti bermacam-macam, karena terdapat berbagai ilmu
perspektif yang memaknai hakekat manusia itu sendiri. Seperti dalam perspektif
filsafat menyimpulkan bahwa manusia merupakan hewan yang berpikir karena
memiliki nalar intelektual.dalam perspektif ekonomi mangatakan bahwa manusia
makhluk ekonomi. Perspektif sosiologi melihat manusia adalah makhluk yang lahir
hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya, sedangkan perspektif
antropologis manusia adalah makhluk antopologis yang mengalami perubahan dan
evolusi. Dan dalam perspektif psikologi, manusia adalah makhluk yang memiliki
jiwa.
Hakekat manusia menurut
pandangan islam:
a. Manusia adalah makhluk
ciptaan Allah SWT.
b. Kemandirian dan
kebersamaan (individualitas dan sosialita)
c. Manusia merupakan
makhluk yang terbatas.
v Pengertian Kebudayaan
Secara
etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk
jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang
memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B.
Tylor dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks
yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat
manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda,
Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari
kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus
didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk
memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam
kehidupanan masyarakat.
Secara
lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan
manusia, yang meliputi:
a.
kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi
benda-benda ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan
lain-lain.
b.
Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal
yang tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan,
dan sebagainya.
2.
Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis),
melainkan hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar.
3.
Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa
masyarakat kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya,
tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia (secara individual maupun kelompok)
dapat mempertahankan kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir semua
tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
v Unsur-Unsur Kebudayaan
1. Sistem
Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem
Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
3. Sistem
Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusia
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
4. Sistem
Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5. Sistem
Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
6. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan
hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia.
Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan
sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian
yang dapat memuaskan.
v Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perubahan Kebudayaan
Faktor-faktor
yang menyebabkan perubahan kebudayaan :
Faktor-faktor penyebab ini di bedakan menjadi dua faktor,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1.
Faktor Intern
a. Perubahan
Penduduk
Perubahan penduduk berarti
bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu masyarakat. Hal itu bisa
disebabkan oleh adanya kelahiran dan kematian, namun juga bisa karena adanya
perpindahan penduduk, baik transmigrasi maupun urbanisasi. Transmigrasi dan
urbanisasi dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk daerah yang dituju,
serta berkurangnya jumlah penduduk daerah yang ditinggalkan. Akibatnya terjadi
perubahan dalam struktur masyarakat, seperti munculnya berbagai profesi dan
kelas sosial.
· b. Penemuan-Penemuan Baru
Seiring dengan perkembangan
zaman, kebutuhan manusia akan barang dan jasa semakin bertambah kompleks. Oleh
karena itu berbagai penemuan baru diciptakan oleh manusia untuk membantu atau
memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Penemuan baru yang
menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi proses discovery,
invention, dan inovasi.
1) Discovery , yaitu
suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh individu atau kelompok dalam suatu
masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa alat-alat baru ataupun ideide baru.
2) Invention, yaitu
bentuk pengembangan dari suatudiscovery, sehingga penemuan baru itu
mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Discovery baru
menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima,
serta menerapkan penemuan baru ini dalam kehidupan nyata di masyarakat.
3)
Inovasi atau
proses pembaruan, yaitu proses panjang yang meliputi suatu penemuan unsur baru
serta jalannya unsur baru dari diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai oleh
sebagian besar warga masyarakat.
·
c. Konflik
dalam Masyarakat
Suatu konflik yang kemudian
disadari dapat memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses
akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila demikian,
maka biasanya terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi
konflik. Contohnya konflik antarteman di sekolah. Konflik dapat merubah
kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya jadi murung,
pendiam, tidak mau bergaul, dan lain-lain. Namun apabila orang-orang yang
terlibat konflik sadar akan hal itu, maka mereka akan berusaha untuk
memperbaiki keadaan itu agar lebih baik dari sebelumnya.
2. Faktor Ekstern
Dengan melakukan interaksi
sosial, banyak pengaruh-pengaruh dari luar masyarakat kita yang mendorong
terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor ekstern yang menyebabkan perubahan
sosial adalah sebagai berikut.
·
a. Faktor
Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah
Bagi manusia, alam
mempunyai makna yang sangat penting bagi kehidupannya. Misalnya alam mempunyai
nilai estetika yang mendorong manusia untuk cinta pada alam, alam sebagai sumber
penyediaan bahan-bahan makanan dan pakaian, serta alam menjadi sumber
kesehatan, keindahan, dan hiburan atau rekreasi.
Mengingat pentingnya alam
bagi kehidupan manusia, maka sudah seharusnyalah kita menjalin keserasian
hubungan dengan alam yang ada di sekitar kita agar tetap terjaga
kelestariannya. Namun apa yang terjadi? Tidak jarang tindakan manusia justru
mengakibatkan munculnya kerusakan alam. Misalnya tindakan manusia menebang
hutan secara liar. Tindakan tersebut dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor
pada musim penghujan karena terjadinya pengikisan tanah oleh air hujan (erosi).
Akibatnya banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan
sarana umum lainnya.
·
b. Peperangan
Peperangan yang terjadi
antara negara yang satu dengan negara yang lain dapat menyebabkan terjadinya
perubahan yang sangat mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya,
sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya
(sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan
kemasyarakatan). Perubahan-perubahan itu umumnya terjadi pada negara yang kalah
perang karena biasanya negara yang menang cenderung untuk memaksakan
nilai-nilai, budaya, cara-cara, dan lembaga kemasyarakatannya kepada negara
tersebut.
·
c. Pengaruh
Kebudayaan Masyarakat Lain
Terjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat
lain adalah sebagai berikut.
Apabila terjadi hubungan
primer, maka akan terjadi pengaruh timbal balik. Di samping dipengaruhi, suatu
masyarakat akan memengaruhi masyarakat lain.
Apabila kontak kebudayaan
terjadi melalui sarana komunikasi massa seperti radio, televisi, majalah atau
surat kabar. Dalam hal ini pengaruh kebudayaan hanya terjadi sepihak, yaitu
pengaruh dari masyarakat yang menguasai sarana komunikasi massa tersebut.
Apabila dua masyarakat yang
mengalami kontak kebudayaan mempunyai taraf kebudayaan yang sama, terkadang
yang terjadi justru cultural animosity, yaitu keadaan di mana dua
masyarakat yang meskipun berkebudayaan berbeda dan saling hidup berdampingan itu
saling menolak pengaruh kebudayaan satu terhadap yang lain. Biasanya terjadi
antara dua masyarakat yang pada masa lalunya mempunyai konflik fisik ataupun
nonfisik.
Apabila dua kebudayaan
bertemu salah satunya mempunyai taraf yang lebih tinggi, maka yang terjadi
adalah proses imitasi (peniruan) unsur-unsur kebudayaan masyarakat yang telah
maju oleh kebudayaan yang masih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar