A.contoh dari bentuk bentuk siksaan dalam kehidupan
sehari hari
1.Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu
penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin,
besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri
darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun. Atau
sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya,
dan mengalami penderitaan. Rasa sakit tidak hanya dapat dirasakan oleh fisik
saja tetapi juga dapat dirasakan oleh batin ataupun kejiwaan seseorang.
2.Siksaan Majikan terhadap TKW Indonesia
Banyak sekali kita liat siksaan demi
siksaan yang dialami TKW indonesia yang menurut logika itu sangat tidak
manusiawi dan tidak wajar.
Contoh : Badan disiram air panas, punggung di strika dll.
3.Siksaan Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu
ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa,
rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan,
rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu
sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila
kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang
dosa juga berbicara tentang kesalahan. Dalam Al Qur’an banyak ayat yang berisi
tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain
surat Al-Fath ayat 6 yang artinya: Dan supaya mereka menyiksa orang-orang yang
munafik laki-laki dan perempuan, oang-orang yang musyrik laiki-laki dan
perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap Allah. Mereka mendapat
giliran buruk. Allah memurkai mereka, dan menyediakan neraka Jahanam baginya.
Dan neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (Q.S. Al-Fath :
6)
1.Kemiskinan & Kelaparan di Papua
Masalah kemiskinan sering kali selalu
kita lihat, terutama di negeri ini penderitaan yang sampai saat ini belum bisa
diatasi dan mungkin belum ditemukan akar permasalahannya yaitu adalah
kemiskinan yang sering membedakan kesenjangan sosial setiap orang. Contohnya
adalah penderitaan masyarakat papua yang sampai saat ini belum bisa
diselesaikan oleh pemerintah, masyarakat papua menuntut keadilan terhadap
pemerintah pusat karena mereka selama ini hidup di negara yang merdeka dengan
nasib yang menderita, memang sangat miris melihat penderitaan rakyat papua yang
memiliki sumber daya yang berpotensi untuk aset dan peningkatan devisa negara
tetapi mereka malah merasakan penderitaan yang luar biasa seperti misalnya
kelaparan dan masih banyaknya orang papua yang mengalami gizi buruk bahkan yang
lebih parahnya lagi di daerah pedalamannya masih sering dijumpai masyarakat
yang memakan umbi-umbian sebagai panganan penyambung hidup, ini terjadi karena
akses transportasi menuju daerah tersebut masih sangatlah jauh dari perkotaan
dan tidak adanya biaya yang cukup untuk membeli beras. Memang miris bangsa
indonesia yang dikenal sebagai salah satu penghasil beras terbesar didunia
harus masih melihat rakyatnya kelaparan karena tidak dapat menikmati hasil
kekayaan bangsanya sendiri.
2.Kondisi alam yang ekstrim
Penderitaan kondisi alam yang ekstrem,
seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat
kedinginan. Akibat kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada
tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau atau menangis.
3.Kesedihan karena kehilangan sanak saudara
Tsunami aceh yang menimbulkan korban sekitar 120.000 jiwa
meninggal dunia dan menyebabkan puluhan ribu orang menderita akibat tsunami
tersebut.
C.Contoh dari bentuk bentuk Kekalutan Mental dalam kehidupan sehari hari
1.Frustasi
Frustasi merupakan suatu keadaan
ketegangan yang tak menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis
yang semakin meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan hambatan.Frustrasi
dapat berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang
yang mengalaminya. Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri
sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada
situasi sosial yang menghalangi pencapaian tujuan.
Contoh kekalutan mental salah satunya yaitu, apabila
seseorang menginginkan suatu barang namun kemampuan yang ia miliki tidak
mungkin bisa untuk mendapatkan barang tersebut, maka cara apapun akan dilakukan
demi barang tersebut, sekalipun dengan cara yang tidak baik. Keinginan yang
mengebu-gebu ini akan mengakibatkan orang tersebut mengalami kekalutan mental
yang juga akan berdampak pada terjadinya agresi, regresi, fiksasi, proyeksi,
identifikasi, narsisme maupun autisme sehingga harus berkonsultasi pada
psikiater.
2.Patah Hati
Patah hati adalah
suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskansakit
emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah
kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus
hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.
Patah hati biasanya dikaitkan dengan kehilangan seorang
anggota keluarga atau pasangan hidup, meski kehilangan orang tua, anak, hewan
peliharaan, orang yang dicintai atau teman dekat bisa "mematahkan hati
seseorang", dan sering dialami ketika sedih dan merasa kehilangan. Frasa
ini mengarah pada sakit fisik yang dirasakan seseorang di dada sebagai dampak
kehilangan tersebut, tetapi ada pula perpanjangannya yang meliputi trauma
emosional ketika perasaan tersebut tidak dialami sebagai wujud sakit somatik.
Meskipun "patah hati" biasanya tidak memberi kerusakan fisik apapun
pada jantung, ada sebuah kondisi bernama "sindrom patah hati" atau
kardiomiopati Takotsubo, yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk
menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan jantung yang melemah.
3.Trauma
Setiap orang pasti pernah punya
pengalaman traumatis, seperti ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita
penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan, dipermalukan, melihat
kejadian mengerikan dan sebagainya.
Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau
mengalami "guncangan perasaan" yang membuat kita tidak bisa tidur
nyenyak selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan
berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal kembali.
Contoh kasus trauma yang hilang dengan sendirinya, misalnya
Anda mengalami kecelakaan mobil. Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau sangat
berhati-hati saat menyetir. Namun setelah beberapa minggu berlalu, Anda sudah
kebut-kebutan di jalan lagi. Inilah trauma sementara yang sering kita alami.
Namun bagi beberapa orang, "guncangan mental" itu
tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak
pernah tenang, seolah kejadian traumatis terus menerus terjadi. Seseorang yang
merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder(PTSD)
atau disebut oleh orang awam sebagai "trauma", sebuah gangguan
psikologis yang menyebabkan penderitanya tidak bisa merasakan kedamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar